Partai Islam berkoalisi dengan Partai Sekuler? Ya Rabbiii….apa lagi ini? T__T

kita mungkin sudah tahu mengenai pemberitaan yang ramai dibicarakan di media saat ini, tentang bagaimana partai-partai islam (baca: yang tidak menang pemilu) mulai mendekati dan menggoda partai-partai nasionalis dan sekuler untuk diajak berkoalisi. “speechless” cuma itu respon yang bisa saya berikan ketika menonton ini. Saya ingat betul bagaimana teman saya yang berasal dari salah satu partai islam itu marah-marah pada saya karena tahu saya golput dan tidak memilih partai islamnya dan menyebabkan orang kafir (yang dia anggap orang kafir itu partai PDI, ini dia yang ngomong ya bukan saya =P ) malah memenangkan pemilu. Sekarang? Malah saya dengar ada partai islam yang ingin berkoalisi dengan si partai pemenang pemilu itu. Malah partai yang teman saya bangga-bangga kan itu akan berkoalisi dengan partai juara ke 2 dalam pemilu kemarin. Saya ingat betul bagaiman MUI sampai mengeluarkan fatwa haram golput! Sampai ada yang bilang “kalau golput nanti orang kafir dan sekuler yang menang!” Nyatanya? Ya Allah….nggak tahu lagi harus bilang apa. lindungilah kami semua. T_T

Hanya sebagai tambahan saja ya, saya berikan kutipan status Bang Tere Liye ke dalam tulisan ini. Saya sertakan juga link page nya. Jangan lupa baca komentar follower di status tersebut dan lihatlah bagaimana respon masyarakat mengenai ‘tema’ ini…

*Entah apa yang ada di kepala mereka

Ada 4 partai Islam, digabungkan ke-4 suara mereka, maka total jenderal 30% di tangan. Lantas, dengan angka sebesar itu, kenapa mereka tidak percaya diri mencalonkan dari kelompoknya sendiri? Kenapa elit politik partai Islam susah sekali untuk bicara satu sama lain, menyatukan kekuatan? Ada apa dengan mereka ini? Takut kalah? Takut salah perhitungan? Ada apa sih?

Sungguh, kami memberikan satu suara kepada kalian, bukan sekadar bersemangat menyelamatkan parpol Islam yang konon kata survei bisa tamat tahun 2014, kami menitipkan satu suara kepada kalian, agar kalian mengaum bagai harimau di tengah gelanggang politik, bukan sebaliknya meng-embekkk semua ikut gerbong lebih besar.

Buat apa kalian mengirimkan begitu banyak selebaran tentang jangan pilih ini, itu, “haram” hukumnya, tapi sekarang, setelah pileg selesai, kalian malah genit sekali bergabung dengan yang kalian “haramkan” sendiri?

Bersatulah. Apa susahnya sih? Mumpung masih ada waktu. Sungguh jangan khianati suara2 yang menginginkan kalian berdiri dengan kepala tegak. 30% itu modal bagus sekali, bukan hanya bisa menggagalkan capres partai lain, bahkan bisa membuat partai lain yang justeru memohon bergabung, ikut peraturan, ikut gerbong. Kalaupun akhirnya kalah, oh dear, itu lebih terhormat. Kalah setelah menyatukan semua kekuatan. Politik itu bicara tentang kehormatan, bukan kesempatan.

Bersatulah. Selagi masih ada waktu. Atau besok lusa, kalian akan semakin kehilangan jati diri. Semakin tidak nyambung antara ucapan dan kelakuan. Semakin tidak mengerti keinginan mendasar orang2 yang memberikan suara.

Bersatulah. Skip semua perbedaan demi sesuatu yang lebih penting

Lambat laun, masyarakat akan semakin sadar. lambat laun, mereka akan semakin mengerti.

Kenyataan yang sekarang tergambar jelas dalam pemberitaan di televisi sudah bisa membuat masyarakat kembali berpikir “Benarkah mereka bisa memperjuangkan islam? Lantas jika memang benar cita-citanya begitu, kenapa bukannya bersatu tapi malah mengekor pada partai yang mengusung sekulerisme?” 


hhh….sesak rasanya jika menyalakan TV dan menyaksikan semua ini. padahal begitu banyak umat islam yang menumpukan harapan pada mereka. tapi mereka malah bersikap begini. Dan nanti orang-orang yang masih pro terhadap mereka pasti akan mengatakan “Mereka pasti punya alasan sendiri. Yang penting niatnya kan tetap ingin memenangkan islam!” ya sudahlah, bicara saja lah sesuka kalian. kami, rakyat negeri ini, sudah terlalu lelah dengan semua alasan-alasan klasik itu. 

Biarlah masyarakat yang menilai sendiri. kadang diam lebih baik ketimbang harus berbicara banyak tapi tak didengar. Hanya satu pesan terakhir kami, kembalilah pada islam. jika tak percaya pada kelompok tertentu (baca: Hizbut Tahrir) yang mengatakan diri ingin memperjuangkan islam karena menganggap organisasi atau kelompok ini hanya bisa omong doang, maka buatlah pergerakan sendiri di luar sana, buatlah pergerakan yang bisa menyadarkan masyarakat bahwa kembali pada islam lah jalan keluar yang terbaik. bukankah itu cita-cita kita bersama? bukankah itu yang kita harapakan?

ini bukan lagi masalah siapa yang salah dan siapa yang benar. ini masalah siapa yang berani dan mau sungguh-sungguh memperjuangkan bangkitnya agama ini. janganlah rusak ukhuwah dengan fitnah-fitnah tak berdasar. bukalah mata lebar-lebar. cermati semua fakta yang terjadi. dan mintalah petunjuk pada Allah lantas usahakanlah apa yang menjadi cita-cita kita bersama ini tanpa harus menunggu siapa-siapa lagi, tanpa harus menggantungkan harapan pada orang-orang yang membudak pada kekuasaan dan lupa akan niat awalnya.

sungguh, Allah akan menilai seberapa jauh usaha kita. maka jangan sia-sia kan waktu walau hanya sedetik. islam menantimu kawan, Allah menyaksikanmu… T_T

renungan untuk saya dan untuk kita semua… :)

Ukhuwah yang terpenting…
ukhuwah yang terpenting…
ukhuwah yang terpenting…

Semoga ukhuwah kita tetap terjaga, dan semoga Allah selalu menunjukkan jalan yang ia ridhoi bagi orang2 yang mengharapkan ridhonya dan senantiasa memperdalam ilmu agamanya…

Tetaplah berusaha menambah ilmu, mencari sebanyak-banyaknya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benakmu, hingga kau temukan jawaban yang paling tepat, jawaban yang diridhoi Allah…

Janganlah berpuas diri dengan sedikit ilmu yang saat ini kita miliki, karena para ulama, para sahabat nabi, para pendahulu kita, ilmu agama mereka dengan kita bagaikan bumi dan langit, kita tak ada apa-apanya dibanding mereka, ketakwaan dan keistiqomahan mereka jauh melebihi kita yang sudah terpontang panting oleh dunia ini….

jangan lantas sombong dan jumawa, merasa diri paling istiqomah, paling sholeh, paling alim, paling paham agama dan semua orang lain salah, merasa hebat dibanding orang lain, jangan, sungguh jangan, Allah tak mengharapkan kita mengkaji ilmu agama untuk jadi pembanggaan diri… 😦

Dan semoga kita senantiasa menjadi layaknya padi, yang ketika semakin berisi maka akan semakin merunduk…
Semoga kelak kita bisa bergabung dengan orang2 yang dekat dengan Rasulullah, para syuhada, dan orang2 sholeh yang senantiasa memperjuangkan tegaknya syariat islam, di surga Allah…


Aamiin, ya Rabbl ‘alamin…